Selasa, 10 Januari 2012

Pentingnya Berbahasa Indonesia

Pendididkan Bahasa Indonesia adalah salah satu ilmu yang paling penting dibangsa ini. Hal itu dibuktikan dengan dipelajarinya ilmu tersebut pada setiap jenjang pendididkan.  Alfianto (2006) menyatakan bahwa Pendidikan Bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan kepada para siswa di sekolah. Tak heran apabila mata pelajaran ini kemudian diberikan sejak masih di bangku SD hingga lulus SMA. Dari situ diharapkan siswa mampu menguasai, memahami dan dapat mengimplementasikan keterampilan berbahasa, seperti membaca, menyimak, menulis, dan berbicara.
Kemudian pada saat SMP dan SMA siswa juga mulai dikenalkan pada dunia kesastraan, dimana dititik beratkan pada tata bahasa, ilmu bahasa, dan berbagai apresiasi sastra. Logikanya, telah 12 tahun mereka merasakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di bangku sekolah. Selama itu pula mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak pernah absen menemani mereka. Oleh karena itu sastra juga sangat penting bagi generasi muda harus menghidup-hidupkan ilmu sastra. Pentingnya Ilmu Sastra juga di ungkapkan oleh Hafidzi (2006), Sejatinya sastra merupakan unsur yang amat penting yang mampu memberikan wajah manusiawi, unsur-unsur keindahan, keselarasan, keseimbangan, perspektif, harmoni, irama, proporsi, dan sublimasi dalam setiap gerak kehidupan manusia dalam menciptakan kebudayaan. Dan apabila hal tersebut tercerabut dari akar kehidupan manusia, manusia tak lebih dari sekadar hewan berakal. Untuk itulah sastra harus ada dan selalu harus diberadakan.
Untuk mewujudkan hal tersebut bisa dengan cara meningkatkan kualitas Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Agar menciptakan generasi muda yang cerdas dan berakal. Selain itu para pengajar Pendidikan Bahasa dan Sastra harus bisa menyesuaikan dengan kemampuan siswanya supaya mereka mengerti dan paham apa yang disampaikan. Para pengajar juga dituntut untuk bisa membuat siswanya menyukai pelajaran itu. Dengan demikian, siswa mampu belajar berbahasa yang baik. Menutut Khoirudin (2007) Bahasa adalah identitas bangsa maka jika generasi muda tidak bisa berbahasa dengan baik maka rusaklah bangsa itu. Itulah tugas para pendidik untuk menyelamatkan bangsa ini. Bangsa ini akan menjadi besar jika semua generasi muda dapat menunjukan identitas bangsanya.
Selain di dalam masyarakat sendiri instansi juga bisa berperan penting dengan cara mensosialisasikan bahasa Indonesia. Sumatera Utara khususnya Kota Medan berperan penting dalam pengembangan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Di Kota Medan sendiri kongres Bahasa Indonesia pernah dilaksanakan pada tahun1954.
Demikian dikatakan Kepala Balai Bahasa, Amrin Saragih,  dalam Kegiatan Sosialisasi Penggunaan Bahasa Indonesia pada Media Luar Ruang di kantor Balai Bahasa Medan, Jalan Kolam (Ujung) Nomor 7, Medan Estate, kemarin.
Kenapa saya bilang harus kota Medan, karena kongres kedua Bahasa Indonesia diadakan di Kota Medan, yang pertama itu diadakan di Solo. Nah, saat itu semua dibahas, diantaranya merumuskan kosakata Bahasa Indonesia, kebijakan apa yang harus dilakukan dan banyak lagi,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman pada masyarakat tentang pentingnya Bahasa Indonesia. “Saat ini masyarakat kita larut dalam penggunaan Bahasa Inggris. Kenapa kita tidak membiasakan menggunakan Bahasa Indonesia saja. Bukan berarti penggunaan Bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya tidak penting. Tapi, alangkah baiknya kita membiasakan bahasa sendiri,” katanya.
Demi merealisasikan penggunaan bahasa Indonesia ini, katanya, peran semua instansi sangat diharapkan. “Semua dimulai dari kita sendiri dan kesadaran masyarakat sangat diperlukan. Tapi peran instansi juga kita harapkan. Kalau bisa, kita akan berikan penghargaan kepada para instansi yang menggunakan Bahasa indonesia yang baik,” jelasnya.
Ditambahkan Amin Saragih, penggunaan Bahasa Indonesia sendiri sangat mungkin menjadi bahasa dunia karena dari jumlah penduduk, Indonesia merupakan negara ke-4 yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia. Selain itu, saat ini sedikitnya lima negara di kawasan ASEAN menggunakan Bahasa Indonesia, setelah Bahasa Inggris yakni Brunei, Malaysia, Singapura, Thailand (Selatan), dan Filipina.
“Sangat mungkin menjadi bahasa internasional setelah Bahasa Inggris. Apalagi, Bahasa Indonesia ini mudah dikembangkan seperti Bahasa Inggris. Persoalannya sekarang, bagaimana sikap atau mental bangsa kita untuk menggunakan dan bangga dalam berbahasa Indonesia yang baik.
Memang ada penyimpangan sedikit dalam penggunaan bahasa khususnya pada remaja. Tapi, itu tidak perlu dirisaukan, karena itu, kita harus punya patokan,” urainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar