Senin, 09 Januari 2012

"KEGIGIHAN SI CADEL"

Seorang cadel ingin membeli nasi goreng yang sering mangkal di dekat rumahnya.

Cadel:"Bang, beli nasi goleng satu."
Abang:"Apa...?" (.....ngeledek.)
Cadel:"Nasi Goleng!"
Abang:"Apaan...?(.....Ngeledek lagi.)
Cadel:"Nasi Goleng!!!"
Abang:"Ohh nasi goleng..." 

Sambil ditertawakan oleh pembeli yang lain, pulanglah si cadel dengan sangat kesal. Sesampainya di rumah dia bertekad untuk berlatih mengucapkan "nasi goreng" dengan benar. Hingga akhirnya dia mampu mengucapkan dengan baik dan benar

Hari ke-2

Dengan perasaan bangga, si cadel ingin menunjukkan bahwa dia bisa mengucapkan pesanan dengan tidak cadel lagi.

Cadel:"Bang...,saya mau beli NASI GORENG, bungkus!!!"
Abang:"Ohh...pake apa?"
Cadel:"...Pake telol..." (sedih...)
Akhirnya kembali dia berlatih mengucapkan kata "telor" sampai benar.

Hari ke-3

Untuk menunjukkan bahwa dia mampu, dia rela 3 hari berturut - turut makan nasi goreng.

Cadel:"Bang..., beli NASI GORENG, Pake TELOR!!! Bungkus!"
Abang:"Ceplok atau dadar ?"
Cadel:"Dadal..." (dengan spontan)

Kembali dia berlatih dengan keras.

Hari ke-4

Dengan modal 4 hari berlatih lidah hari ini dia yakin mampu memesan dengan tanpa ditertawakan.

Cadel:"Bang...,beli NASI GORENG, Pake TELOR, di DADAR!"
Abang:"Hebat kamu Del, udah nggak cadel lagi nich, harganya Rp.2500 Del."

Si Cadel menyerahkan uang Rp.3000 kepada si abang, namun si abang tidak memberikan kembaliannya, hingga si cadel bertanya:

Cadel: "Bang.., kembaliannya?"
Abang: "Oh iya... uang kamu Rp.3000, harganya Rp.2500, kembalinya berapa Del?" (sambil senyum ngeledek) 
Si cadel gugup juga untuk menjawabnya, dia membayangkan besok bakal makan nasi goreng lagi.

Tapi akhirnya dia menjawab:"...GOPEK!"  Sambil tersenyum penuh kemenangan.

PESAN:
"Tidak ada manusia yang sempurna. Allah memberi kita kekurangan tetapi juga memberi kita kelebihan. Bisa jadi justru kekurangan itu yang menjadikan kita unik." 

Seperti halnya Si Cadel, tidak mudah baginya menyebutkan huruf R, namun itulah yang menarik yang ada pada dirinya sehingga tukang bakso lebih memperhatikannya dibanding memperhatikan pembeli lain. Allah juga memberinya sikap pantang menyerah dan otak yang cerdas sehingga dia tidak perlu makan NASI GOLENG 5 hari berturut-turut  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar