Senin, 09 Januari 2012

"HARGA NIKMAT"

Ada sebuah kisah seorang miskin yang mengadukan nasibnya kepada seorang ahli ilmu. Dia menampakkan kegundahan hatinya atas keaadaan tersebut. Mendengar dan melihat kondisi si miskin tadi, sang alim pun menasehatinya dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan.

"Sukakah kamu jika matamu menjadi buta dan engkau mendapatkan 10 ribu dirham sebagai gantinya?" Tanya sang alim. 
Maka si miskin berkata “Tentu saja saya tidak suka”.

"Kalau begitu, sukakah engkau menjadi bisu dan engkau mendapatkan 10 ribu dirham?" Si miskin pun kembali berkata “Tentu saja tidak suka”

Pertanyaan terakhir pun diajukan, "Sukakah engkau menjadi gila dan engkau mendapat 10 ribu dirham?" Maka si miskin pun kembali menjawab “Tentu saja saya tidak suka”.

Mendengar itu semua sang alim pun melontarkan nasihat emasnya “Apakah engkau tidak merasa malu, engkau ngeluh kepada Allah, padahal engkau diberi nikmat yang harganya jauh lebih besar dari 30 ribu dirham!!"

Si miskin pun akhirnya tersadar atas ketidak syukurannya.


Memang apa yang menjadi kegundahan si miskin tadi, seringkali mewakili kegundahan yang kita rasakan. Kekurangan harta, sulit membeli keinginan kita serta musibah yang bertubi-tubi menimpa kita, menjadikan mata kita tertutup oleh karunia Allah.

Insya Allah kedepannya kita bisa lebih mensyukuri apa yang ada pada diri kita saat ini. Mudah-mudahan Allah menambah setiap rezeki yang kita syukuri, sehingga kita bisa saling berbagi kepada sesama. Karena berbagi juga merupakan wujud dari rasa syukur kita.

SUMBER : Majalah Elfata dengan pengeditan ulang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar