Senin, 09 Januari 2012

"Perangkap Tikus"

Sepasang suami dan istri petani pulang ke rumah setelah berbelanja.
Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan
dengan seksama sambil menggumam “hmmm…makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar??”

Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah Perangkap
Tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang. Ia segera berlari menuju
kandang dan berteriak ”Ada Perangkap Tikus di rumah….di rumah
sekarang ada perangkap tikus….”

Ia mendatangi ayam dan berteriak ”ada perangkat tikus” Sang Ayam
berkata ” Tuan Tikus…, Aku turut bersedih, tapi itu tidak
berpengaruh terhadap diriku”.

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak. Sang
Kambing pun berkata ” Aku turut ber simpati…tapi tidak ada yang
bisa aku lakukan”

Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama. ” Maafkan aku.
Tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali”.

Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular. Sang ular berkata, ”Ahhh…Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku”.

Akhirnya Sang Tikus kembali ke rumah dengan pasrah mengetahui kalau
ia akan menghadapi bahaya sendiri.

Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap
tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat
perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa. Buntut ular yang
terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang istri pemilik
rumah. Walaupun sang Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut,
sang istri tidak sempat diselamatkan.

Sang suami harus membawa istrinya ke rumah sakit. setelah beberapa hari di rumah sakit, istrinya sudah boleh pulang namun beberapa hari kemudian istrinya tetap demam. Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam oleh suaminya. (Sop ceker ayam sangat bermanfaat untuk mengurangi demam). Suaminya dengan segera menyembelih ayamnya untuk dimasak cekernya.

Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman
menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya
dan mengambil hatinya. Istrinya tidak sembuh-sembuh dan
akhirnya meninggal dunia. Banyak sekali orang datang pada saat
pemakaman. Sehingga sang Petani harus menyembelih sapinya untuk
memberi makan orang-orang yang melayat.

Dari kejauhan…Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa
hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak
digunakan lagi.

*Message of this story*

SUATU HARI...KETIKA ANDA MENDENGAR SESEORANG DALAM KESULITAN DAN MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA...PIKIRKAN SEKALI LAGI...

http://www.yauhui.net/sebuah-perangkap-tikus/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar